Selasa, 08 Maret 2016

Aksara Jawa Dalam Kisah Ajisaka

ha na ca ra ka =Dikisahkanlah mengenai dua orang abdi yang setia 
da ta sa wa la =Keduanya ikut serta perselisihan serta pada akhirnya berkelahi 
pa da ja ya nya =Mereka keduanya sama kuat serta tangguh 
ma ga ba tha nga =Akhirnya ke-2 abdi itu juga tewas bersama 
loading...
Aksara Jawa ha-na-ca-ra- ka mewakili spiritualitas orang Jawa yang terdalam : yakni kerinduannya bakal serasi serta ketakutannya bakal semua suatu hal yang bisa memecah-belah serasi. Konon aksara Jawa ini di ciptakan oleh Ajisaka untuk kembali kenang ke-2 abdinya yang setia. Diceritakan Ajisaka akan pergi mengembara, serta ia berpesan pada seseorang abdinya yang setia supaya melindungi keris pusakanya serta mewanti-wanti : jangan sampai memberi keris itu pada orang lain, terkecuali dianya : Ajisaka. Sesudah demikian lama mengembara, di negeri perantauan, Ajisaka teringat bakal pusaka yang ia tinggalkan di tanah kelahirannya. Jadi ia juga mengutus seseorang abdinya yang lain, yang juga setia, supaya dia pulang serta mengambil keris pusaka itu di tanah leluhur. Pada abdi yang setia ini dia mewanti-wanti : janganlah sekali-kali kembali pada hadapannya terkecuali membawa keris pusakanya. Ironisnya, ke-2 abdi yang keduanya sama setia serta militan itu, pada akhirnya mesti berkelahi serta tewas berbarengan : cuma lantaran tak ada dialog diantara mereka. Tidakkah sesungguhnya keduanya mengemban misi yang sama : yakni memegang teguh amanat junjungannya? Serta lebih ironis lagi, cerita tragis mengenai dua abdi yang setia ini senantiasa berulang dari zaman ke zaman, bahkan juga dari generasi ke generasi.