Seperti diterangkan dalam artikel terlebih dulu tentang asal usul Nyi Blorong, bisa kita ambillah rangkuman kalau sosok Nyi Blorong memanglah adalah contoh perwujudan setan yang betul-betul riil. Ia ditugasi oleh Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul untuk menyesatkan umat manusia yang tergiur bakal kekayaan yang didapat lewat cara gampang, tanpa ada kerja, serta instan.
Pesugihan Nyi Blorong -begitu beberapa orang menyebutnya-, adalah satu diantara bentuk penyesatan yang syetan siapkan. Lewat pesugihan ini, orang dapat mendadak kaya, mempunyai milyaran rupiah, tempat tinggal, serta semuanya hasrat duniawinya bisa terwujud. Untuk peroleh pesugihan Nyi Blorong, seorang mesti sepenuh hati menghamba pada sang iblis betina ini. Satu diantara bentuk penghambaan itu yaitu dengan lakukan satu ritual bernama ritual “Cawis Sesaji”.
Ritual cawis sesaji yaitu ritual yang dikerjakan didalam kamar oleh seseorang yang mempunyai pesugihan untuk mengundang hadirnya Nyi Blorong. Dalam ritual ini, Nyi Blorong yang ada bakal wujudkan diri jadi seseorang gadis cantik jelita bergaun hijau serta memiliki rambut panjang. Ritual itu bakal dilanjutkan dengan jalinan tubuh yang dikerjakan pada si pemuja dengan Nyi Blorong. Waktu terkait tubuh, harus hukumnya untuk si pemuja untuk meyakinkan tidak ada satu orang juga anggota keluarganya bisa masuk atau mengintip kedalam kamar. Lantaran bila hal semacam itu hingga berlangsung, si pemuja bakal mati saat itu juga.
loading...
Pernah satu peristiwa, seseorang istri yang penasaran dengan suaminya yang kerap memohon dianya tidak untuk masuk ke kamar pada hari-hari spesifik coba mengintip kedalam kamar lewat celah di flapon kamarnya. Prosesi yang dilewati suaminya waktu mengundang hadirnya Nyi Blorong serta kehadirannya ia saksikan dengan cermat. Sampai pada prosesi jalinan tubuh, si istri itu menjerit lantaran lihat suaminya tengah bergelut dengan seekor ular raksasa berwarna hijau. Saat itu juga menjerit, si suami itu segera diterkam oleh si ular serta mati. Si ular hilang, serta suaminyapun tidak bernyawa lagi.
Sesudah terkait tubuh, Nyi Blorong bakal pergi dengan terlebih dulu meninggalkan sebagian sisik badannya. Sisik-sisik ular itu bakal beralih jadi kepingan-kepingan koin emas asli sebagai hadiah untuk si pemuja.
Tumbal Pesugihan Nyi Blorong
Koin-koin emas yang didapatkan pada si pemuja nyatanya tak diberikan dengan cara bebrapa hanya, dalam pesugihan Nyi Blorong, si pemuja harus keluarkan wadal atau tumbal yang tidak lain yaitu anggota keluarganya sendiri, tak tahu itu anak, istri, bapak, ibu, keponakan, serta lain sebagainya. Wadal itu di keluarkan tiap-tiap th. sekali. Untuk Nyi Blorong, wadal atau tumbal yang didapatkan si pemuja bakal ia pakai sebagai alat untuk memberi kesaktian serta kecantikannya. Wadal itu ia dapat juga digunakan sebagai budaknya di laut kidul sana. Mengenai dalam kematian si tumbal, umumnya bakal berlangsung lantaran penyebabnya yg tidak umum, seperti mendadak sakit, kecelakaan, atau dikarenakan lain. Waktu sesudah dikuburkan jasad sebagai wadal itupun biasanya bakal beralih jadi batang pisang. Jasad aslinya diganti serta dibawa dengan cara ghaib ke kerajaan Nyi Blorong sebagai persembahan. Satu keadaan jika si pemuja tidak dapat sediakan wadal, Nyi Blorong bakal mengambil nyawa si pemuja itu sebagai ubahnya. Ini adalah kontrak mati yang memanglah sudah disetujui ke-2 iris pihak. Sesudah kematian si pemuja, harta yang ditinggalkan juga sedikit untuk sedikit hilang, tanpa ada keberkahan.