Selasa, 15 Maret 2016

Kisah Mistis Cerita Hantu di Kamp Outbound Thailand

Saat saya kelas 9, (atau SMP kelas 3) saya sekolah di Hong Kong. Acara berjalan-jalan tahunan sekolah kesempatan ini yaitu ke Thailand, lebih tepatnya satu camp yang terdapat di pinggir kota. Tiap-tiap th. sekolah saya ini senantiasa mengadakan acara ditempat situ. Jadi tidak heran bila ada senior-senior angkatan atas yang narasi bila kamar 4-D itu ada penunggunya. 


Serta sialnya, saya berbarengan 7 rekan yang lain memperoleh kamar 4-D ini. Namun peristiwa menyeramkan saya ini tak ada hubungannya dengan 4-D. Tak. Malah peristiwanya lebih mengagumkan lagi. 

Saat itu, hari pertama kami tiba di camp. Kami lakukan hiking, panjat tebing, serta aktivitas outdoor biasanya. Waktu jam bebas, saya telah lumayan capek. Jujur saya bukanlah orang yang aktif. Jadi saya kembali pada kamar, serta membaca buku Harry Porter. 

Waktu sebagian asiknya membaca, dari pojok mata, saya lihat bayangan orang lihat dari balik jendela. Demikian saya mengangkat kepala bayangan itu segera hilang. Serta satu hal, saya mendengar nada semak diluar kamar saya. Ini berarti siapa itu (atau apakah itu) berdiri di situ, serta dia barusan pergi dari situ. Saya saat itu mengabaikannya, soalnya fikir saya mungkin saja cuma orang yang penasaran saja. 

Sesudah usai makan malam, kami anak-anak mulai bermain. Sebagian duduk bercakap enjoy, yang lain main kartu. Saya rasa saat itu telah jam 11 malam. Sebentar lagi batas saat kami mesti tidur. Beberapa guru bakal tutup lampu waktu jam 12. Jadi sebentar lagi guru pastinya akan datang serta mengechecknya. 

Waktu kami bermain kartu, kami (bukan sekedar saya) mendengar nada orang bersenandung. Suaranya tinggi, seperti nada anak kecil. Asal nada dari kamar mandi. Tahu kan, bila nyanyi atau bicara didalam kamar mandi akan bergaung. Nah suaranya seperti itu. Kami sangka ada orang di situ jadi pergi ke kamar mandi mengecheck siapa yang di situ. Nyatanya tak ada siapa saja juga di situ. Oh ya, demikian saya telah dekat mungkin saja sekitaran 5 mtr., mendadak saja nada itu berhenti. Kebetulan lantaran di kami waktu itu ada 8 orang, jadi kami tak terasa takut maupun cemas. 

Jadi waktu lampu telah dimatikan, kami telah siap-siap tidur. Toh sepanjang hari tadi pagi kami sangatlah lelah dengan berbagai kegiatannya. Di waktu tersebut mulai peristiwanya. 
loading...
Sekitaran jam 12 : 45 kami mendengar pekikan seorang. Saya serta Andrew (satu diantara rekan sekamar) segera lari keluar lihat apa yang berlangsung. Terdapat banyak rekan kamar lain juga lihat. Kami berpapasan di koridor serta ajukan pertanyaan ada apa. Sumber kericuhan datang dari Kamar 2. Steve, satu diantara anak kamar 2 mengakui lihat sosok kenakan gaun merah jalan tergesa-gesa melalui pintu yang terbuka. Sudah pasti kami tak temukan siapa-siapa sesuai sama gambaran Steve. 

Sebatas informasi, Steve ini anaknya atletis. Lihat rekan yang tinggi tubuhnya nyaris 180cm ini ketakutan, sudah pasti kami juga mulai terasa tidak tenang. Namun lantaran kami rasa mungkin saja salah saksikan, pada akhirnya kami mengambil keputusan lanjut tidur lagi saja. 

Lantas, peristiwa selanjutnya berlangsung ketika jam 2 subuh. Kita terbangun lagi serta berkumpul di koridor luar. Kesempatan ini terdengar nada tertawa cekikikan yang nyaring sekali. Ada juga nada orang yang membanting logam ke dinding. Nada itu saat itu terdengar samar-samar lantas semakin lama semakin terang, seakan-akan makin lama makin dekat dengan kami. 

Waktu itu kami telah benar-benar begitu ketakutan. Kami mengambil keputusan keluarkan kasur serta selimut, lalu kumpul serta tidur bareng-bareng di ruangan tamu saja, gabung jadi satu group. Lantas jam 4 subuh, kembali berlangsung lagi hal yang aneh. Kelihatannya ada nada langkah kaki di atap. Nada itu bergerak diatas atap bergerak dari kamar ke kamar. 

Lantaran beberapa orang, kita ramai-ramai keluar dari asrama, menyalakan lampu senter ke atap untuk teliti siapa yang jalan diatas. Namun akhirnya nihil. Tak ada siapa-siapa diatas. 

Paginya, waktu sarapan di kafetaria, kami segera bicara dengan guru. Sebagian guru tak yakin, namun ada satu guru sesudah diskusi dengan penjaga kamp, pada akhirnya mengambil keputusan untuk acara kamp-nya dipersingkat saja mengingat tetaplah di situ cuma bakal bikin situasi berjalan-jalan tak kondusif. 

Ketika ingin pulang saya serta sebagian rekan iseng bercakap dengan penjaga kamp. Dia mulai narasi bila dulunya disini memanglah pernah peristiwa. Jadi ada gadis cilik wanita yang iseng naik ke atap asrama lewat pipa-pipa yang tersambung. Namun lantaran tak hati-hati dia terpeleset serta jatuh, segera tewas ditempat. Ibunya, yang disebut petugas kebersihan kamp begitu syok bakal kepergian anaknya yang demikian mendadak. Sesudah peristiwa itu, sekian hari lalu ibunya kembali bekerja, namun bebrapa rekanan yang lain lihat dia kelihatannya masih tetap dalam kondisi mental kurang waras. Dia jadi kerap berdiam di kamar bersenandung tak terang. Puncaknya, dia satu malam menyelusup ke atas, melalui pipa serta lompat juga… 

Posisi lompatan anak serta ibu itu persis melalui jendela kamar saya. Jendela yang saya katakan ada bayangan melalui. Mungkin saja saja penampakan serta tanda-tanda misteri ini ada hubungannya dengan ibu anak ini.