Selasa, 22 Maret 2016

Kisah Mistis Perjalanan menembus ISTANA Nyi ROro Kidul

loading...
Sesudah lilin itu dinyalakan, lalu lampu kamar dimatikan, saya diwajibkan memandangi nyala apinya sepanjang sebagian menit sembari berkonsentrasi, lalu memejamkan mataku. 
Aneh, nyala api lilin seolah masihlah ada didepan mataku, walau sebenarnya saya telah memejamkan mata, terdengan guru pembimbing spiritualku berkata : ” katakan beberapa warna nyala api lilin yang kau saksikan “, memanglah lalu nampak nyala lilin warna merah, biru, kuning, hijau, bertukaran, ada yang dua-tiga kali nampak, jadi warna hitam juga nampak, tiap-tiap kusebutkan dicatat dengan cermat oleh guru pembimbingku. 
Sesudah nyala api lilin lalu tak nampak lagi jadi lampu kamar dinyalakan serta dipertunjukkan kepadaku catatan jejeran beberapa warna yang nampak waktu saya memejamkan mata. 
Sesudah pelajari catatan itu sebagian waktu serta membandingkannya dengan sebagian catatan terlebih dulu, lalu dia menganggukan kepalanya, ” Bagus “, tuturnya, ” Mulai malam ini telah dapat dikerjakan upacara meraga sukma “. Saya begitu senang lantaran tidak sia-sialah usahaku menyiapkan semua sesuatunya supaya saya dapat meraga sukma, keluar dari badanku serta pergi kealam gaib yang mulai sejak lama begitu kudambakan. 
Tujuh simpul gaib ditubuhku di buka olehnya, supaya roh-ku dapat melepas diri dari raga-ku serta pergi berpetualang kealam gaib. Sesudah sekian kali mengadakan peneropongan dengan cara gaib jadi saya diminta meditasi, melakukan ritual spesial, yakni langkah atau kunci supaya dapat melepas diri dari kurungan raga, sebelumnya setelah berdoa minta perlindungan pada Tuhan……… Allah SWT. 
Saudaraku yang dari Solo sudah mulai sejak lama dapat meraga sukma serta bercerita banyak pengalamannya yang fantastis (menurutku), serta membuatku begitu takjub serta tertarik untuk pelajari pengetahuan ini, terlebih sesudah diterangkan kalau bila sudah menguasainya dengan prima, jadi batas ruangan serta saat jadi tak ada. Tujuannya yaitu, dapat lihat bebrapa peristiwa apa sajakah serta dimanapun, setiap saat, dari kamar tempat kita meditasi tanpa ada dibatasi oleh ruangan serta saat, terkecuali pastinya berjumpa dengan mahluk-mahluk alam gaib yang kasat mata. 
Sesudah melakukan ritual yang diminta oleh guru pembimbingku, lalu saya diminta melompat keluar lewat ubun-ubun kepalaku, sudah pasti saya bingung, bagaimana langkahnya, walau demikian kucoba untuk mengerjakannya, yakni roh-ku melompat keluar dari raga-ku 
Sekali, 2 x tidak berhasil, yang ketiga kalinya kelihatannya sukses. Mendadak saya begitu terperanjat serta nyaris berteriak kaget lantaran lihat diriku tengah duduk dengan serius di hadapanku lakukan meditasi. Lho koq bagaimana ini, saya dapat lihat diriku sendiri ada di hadapanku. Lantas saya sendiri yang tengah lihat diriku ini apa?. Terdengar nada guru pembimbingku mengingatkan supaya saya jangan sampai takut atau terperanjat dengan peristiwa ini. 
Nyatanya sekarang ini saya tengah ada dalam alam yang bercahaya kebiruan, serta anehnya saya dapat lihat ketempat yang gelap meskipun dengan terang. 
Saya menegok kesebelah diriku serta tampak guru pembimbingku juga tengah duduk meditasi, disebelahnya tampak perwujudannya kenakan pakaian putih-putih serta badannya bersinar, guru pembimbingku koq ada dua?, fikirku. 
Bentuk yang bercahaya dari guru pembimbingku berikan isyarat supaya saya mengikutinya, saya coba jalan namun begitu susah serta kaku, sekian kali nyaris terjatuh. Badan bercahaya guru pembimbingku dengan tak sabar berikan lagi isyarat supaya saya mengikutinya, saya coba jalan sebisaku mengikutinya jalan keluar tempat tinggal. 
Setibanya di luar tempat tinggal kulihat mendadak guru pembimbingku tak jalan dilantai, walau demikian sudah terbang naik sebagian mtr. dari tanah serta menunjuk kearah Selatan. Terdengar bisikannya terang ditelingaku : ” Coba-lah, kau dapat terbang sepertiku, kita terbang menuju ke arah Selatan “. Kucoba menjejakkan kakiku kelantai, keanehan berlangsung badanku melayang naik sebagian mtr. namun agak menggeliat miring, nyaris jatuh. 
Pada akhirnya saya sukses kuasai badan halusku serta terbang ikuti guru pembimbingku kearah selatan, selalu menembus awan, melalui rimba, gunung serta pada akhirnya tiba di pinggir pantai. 
Gelombang laut tampak menerjang kearah pantai dengan dahsyatnya serta membasahi kakiku, tampak pembimbingku jalan kearah laut, serta saya selalu mengikutinya dari belakang. 

Badanku mulai terbenam dalam laut, saat air sudah meraih pinggangku terdengar pembimbingku berbisik : ” Mohon supaya dapat jalan di atas air “, serta tampak pembimbingku sudah melesat dengan cepatnya di atas air selalu menuju ke Selatan. Sesudah memohon, pelan-pelan badanku terangkat serta dapat jalan di atas air laut, bajuku segera kering seolah tidak akan pernah terendam air laut terlebih dulu, peristiwa ini begitu mengagumkanku hingga membuatku jadi semangat serta lari cepat menyusul pembimbingku yang telah jauh didepan. 
Tampak ada bentuk gapura di dalam laut serta pembimbingku tengah memohon ijin pada pengawal untuk masuk dalam istana, mendadak laut terbuka membuat lubang, ruangan yang begitu besar dengan gapura yang indah, komplit dengan anak tangganya, kami masuk dalam dengan takjub. Sayup-sayup terdengar nada gamelan dengan beberapa suara yang belum pernah kudengar terlebih dulu.
Istana bercahaya kehijauan serta tampak banyak waktu lalu lalang walau demikian tak sedikitpun di antara mereka yang melihat kearah kami. Mendekati pintu depan istana pengawal mencegat kami dengan memalangkan tombak yang bercahaya keemasan, serta sekali lagi pembimbingku mengemukakan salam tujuannya. 
Terdengar nada merdu dari dalam serta beberapa pengawal menyingkir berikan kami jalan masuk dalam istana. Kondisi Istana susah untuk digambarkan, begitu indahnya, tiang-tiangnya berukir indah serta berkilauan berlapis emas serta lantainya juga berkilauan, di mana mana bertebaran hiasan-hiasan yang mengagumkan yang memberi indahnya istana ini. 
Terdengar lagi nada merdu menyongsong kami, serta dengan takjub saya lihat sesosok badan molek dengan baju serba hijau serta gemerlapan yang dihiasi intan permata, parasnya cantik bercahaya serta berseri, menggunakan mahkota emas yang berkilauan, menyongsong kehadiran kami, mahluk cantik jelita yang duduk disinggasananya ini susah untuk digambarkan kecantikannya. Lalu berikan isyarat dengan melambaikan tangannya supaya kami mendekat. 
Saya mendekat serta ikuti pembimbingku yang menyembah dengan takzim sebagai sinyal hormat, inikah Nyi Roro Kidul yang populer itu, Penguasa Laut Selatan, Ratu dari alam gaib, ke sinikah saya dibawa oleh pembimbingku untuk menjumpainya serta mengenalkan diriku. Tampak Ratu Kidul turun dari singgasananya serta menyuruh kami berdiri, saya menundukkan muka tak berani lihat berwajah yang halus, cantik jelita serta bercahaya, juga kearah baju atasnya yang agak tembus pandang serta memerlihatkan badan sisi atas yang aduhai. 
Ratu memanggilku untuk mendekat, lalu menyentuh kepalaku serta memberi satu keris kecil, yang dengan agak kebingungan lalu kuterima. Kuanggukkan kepala serta kuucapkan terima kasih atas pemberiannya. Ratu mengangguk-anggukkan kepalanya sembari tersenyum kearahku atas sikapku yang agak gugup namun tetaplah santun. Sesudah usai berjumpa dengan Ratu Kidul, lalu pembimbingku menggamit tanganku untuk mengajak pulang. 
Kami amit mundur, pamit serta meninggalkan istana basic lautnya Ratu Kidul. Keris pemberian Ratu Kidul kugenggam erat-erat ditangan kananku. 
Lain dengan masuknya, kami keluar dengan gampang tanpa ada rintangan apa pun dari beberapa pengawal serta lalu ‘ tancap gas ‘ terbang kembali ketempat kami meditasi. Sembari terbang saya terus-menerus melirik ke keris pemberian Ratu Kidul, serta tidak henti mengaguminya. 
Perjalanan pulang merasa amat cepat serta mendadak telah ada di hadapan raga kami yang masihlah tampak asik bermeditasi. 
Kulihat badan halusku menggunakan baju berwarna keperakan serta didadaku tampak gambar Rajawali serta Naga tengah bercengkrama. Selalu jelas saya kaget serta mengagumi akan lihat penampilanku sendiri yang baru kuperhatikan, tak dari pertama waktu keberangkatan ke Istana Ratu Laut Selatan. Tidak merasa genggaman tanganku ke keris yang didapatkan Ratu Kidul mengendur serta mendadak sontak mendadak keris terbang berputar-putar dan menukik tajam masuk dalam lengan kiriku serta menetap di sana. Saya betul-betul terperanjat atas peristiwa ini serta selalu mempelajari kondisi tangan kiriku yang sudah terisi keris. Takjub. 
Demikian mendekati raganya nyatanya badan halusku segera tersedot masuk seperti asap yang dengan begitu cepatnya kembali menyatu dengan ragaku, alam biru perlahan-lahan memudar serta kesadaran muncul dalam diriku ‘ Saya telah kembali ‘. 
Saya buka mataku perlahan-lahan serta cahaya lampu dari kamar samping masuk bola mataku serta menyebabkan kesadaran kalau ‘ sudah kembali pada alam riil ‘. Kulihat guru pembimbingku-pun sudah buka matanya serta tersenyum kepadaku, lalu berkata : ” Sang Ratu sudah sudi memberimu keris “. Saya mengangguk-angguk serta keingintahuanku segera menyeruak apakah guru pembimbingku lihat baju halusku, serta saya ajukan pertanyaan : ” Apa ayah dapat lihat saya juga, seperti saya lihat ayah? Bila bisa tahu seperti apa badan halus saya ini serta bagaimana dengan bajuku? “. 
” Sudah pasti saya lihat juga serta baju keperakan yang kau gunakan begitu indah terlebih dengan gambar burung serta ular naga besar didadamu “, jawabnya komplit serta memuaskan hatiku. Akh, nyatanya apa yang kulihat sama juga dengan yang diliatnya, bermakna ini bukanlah mimpi atau impian saja namun betul-betul berlangsung. Serta badanku bergetar keras lantaran sensasi hebat yang mendadak nampak dalam hatiku. ” Mengagumkan, sungguh mengagumkan, …. “, cuma itu yang dapat kuucapkan lirih.
Namun saya masihlah menguber lagi dengan pertanyaan : ” Kelihatannya tempat tinggal ini ada mahluk halusnya terlebih di pohon Nangka itu terlihat galak “, dengan tersenyum pembimbingku berkata lagi : ” Oh…. tujuannya mahluk berbuntut yang giginya runcing itu, serta dibelakang tempat tinggal mahluk wanita dengan punggung bolong serta rambut riap-riapan, bila tak mengganggu biarlah saja, mereka kan dialamnya, kita dialam kita “. Berikan penjelasan lagi yang lebih memberikan keyakinan kepadaku kalau alam gaib itu memanglah ada, serta dapat kita saksikan apabila kita memanglah memiliki kemampuan atau pengetahuan untuk menembus kealam gaib. 
Lantaran apa-apa yang kulihat nyatanya diliatnya juga sama tidak tidak sama, serta kita dapat sama-sama lihat badan halus kita seperti di dunia riil saja. Bedanya, apa pun yang kita mohon dialam gaib bisa segera terkabul, serta dapat kita peroleh saat itu juga, umpamanya kita minta emas balokan, segera ditangan kita nampak emas balokan 24 karat dengan berat umpamanya satu kilo, walau demikian apabila kita kembali keraga kita serta buka mata nyatanya dialam nyata……., tak ada ditangan kita emas balokan itu. Cuma ada di alam gaib. 
Mungkin saja ada langkahnya untuk mewujudkannya kealam riil namun masihlah belum kuketahui bagaimana serta mesti lakukan apa kriterianya….. 
Muka cantik sang Ratu dengan Istana megahnya, keris pemberiannya dan pengalaman gaib perjalanan Meraga Sukma itu masihlah selalu terbayang-bayang sampai sekian hari lalu, hingga lalu pengalaman-pengalaman gaib yang lain yang lebih mencekam kudapatkan serta selalu berlanjut sampai saat ini. 
Sekianlah pengalamanku pertama kalinya dapat Meraga Sukma serta masuk ke-alam gaib yang mengagumkan, nyatanya perjalanan dialam gaib yang rasa-rasanya lama itu, cuma mengonsumsi saat 20 menit saja.