Senin, 21 Maret 2016

Ilmu Santet Kebencian dari Mantan Kekasih

loading...
Peristiwa magis ini bermula waktu saya serta isteriku masihlah kontrak di satu tempat tinggal di lokasi Bendungan Hilir, Jakarta. Saat momen ini berlangsung, isteriku tengah hamil tua. Terlebih dulu saya berasumsi peristiwa gaib yang dihadapi isteriku ini beberapa lumrah saja karena kehamilannya. 

Pasti telah kerap saya mendengar dari kawan-kawan tentang isteri-isteri mereka yang juga kerap lihat beberapa hal gaib waktu tengah memiliki kandungan. Tetapi apa yang dihadapi oleh kami waktu itu melalui batas kewajaran yang dapat di terima. Satu pagi yang cerah, mentari tampak menyilaukan dari balik jendela kamar kontrakan kami. 

Seperti umumnya, sehari-hari bila bangun tidur isteriku langsug beranjak ke kamar mandi lantaran dia mesti selekasnya ke kantor yang tempatnya tidak jauh dari tempat tinggal kontrakan kami. Sesaat saya masihlah bermalas-malasan ditempat tidur menanti giliran. Biasalah, wanita memanglah senantiasa lama bila mandi, tak tahu berapakah kali ia menggosok-gosok badannya dengan sabun, fikirku. 

Mendadak saya dikagetkan oleh teriakkan histeris isteriku dari kamar mandi yang membuatku 1/2 melompat turun serta lari menuju kamar mandi tempat isteriku berteriak-teriak. Tiba di situ saya merasakan isteriku yang pucat pasi seperti sudah lihat suatu hal yang betul-betul membuatnya begitu ketakutan. 

Mulutnya melongo dengan mata membelalak tidak berkedip. Saya selekasnya memeluk serta berupaya menenangkannya. Sesudah sebagian waktu lamanya isteriku tenang oleh satu gelas air putih, dia bercerita apa yang baru dirasakannya. Nyatanya dia lihat seekor ular besar di dekat bak mandi di mana ular itu begitu aneh memiliki bentuk. 

Ular besar itu cuma tampak 1/2 tubuh sedang buntutnya berbentuk asap yang begitu tidak tipis. Lalu ular besar itu makin mendekati isteriku seolah akan menyerangnnya. Sudah pasti isteriku berteriak dengan histeris. 

Di antara teriakkan histerisnya, dia mengatakan 'Allahhu Akbar' berkali-kali dalam hatinya (maklum isteriku belum lama jadi mualaf sampai dia belum demikian hafal ayat-ayat atau doa-doa. Jangankan doa, waktu ruku ketika sholat saja dia kerap tersandung lantaran belum punya kebiasaan). 

Allah Maha Penyayang umat-Nya, mendadak satu cahaya putih terlihat menghantam ular itu sebelumnya pernah melukai isteriku. Tak tahu dari tempat mana datangnya, cahaya putih itu mendadak saja menyambar tubuh ular yang tengah menjulur mendekati isteriku. Ular itu menghilang berbarengan dengan hilangnya cahaya putih itu dari pandangannya. 

Semuanya peristiwa itu berjalan dalam waktu relatif cepat seperti satu film pendek di tv. Dalam hatiku terucap terima kasih untuk cahaya misterius yang sudah menyelamatkan isteri serta jabang bayiku walaupun sesudah dia bercerita peristiwa itu saya memperoleh sarapan omelan yang cukup panjang dari isteriku. 

Menurut dia saya sangat lambat bergerak serta nyaris saja ular siluman itu merenggut nyawanya. " Mas bagaimana sih, saya ingin ada yang mencemoohkai bukannya cepat-cepat, " tuturnya menggerutu. 

Yah, tidak apa-apalah semuanya omelan itu saya terima dengan pasrah seandainya isteri serta jabang bayi selamat. Lagipula bukanlah baru sekali ini dia memarahiku, maklumlah namanya juga lagi hamil jadi emosinya mudah naik. 

Cerita misterius ini tidak cuma berlangsung sekali saja, tetapi berlangsung juga momen yang lebih menghebohkan lagi serta lebih menegangkan. Momen ke-2 ini berlangsung saat malam selanjutnya disaat saya mengantarkan satu diantara rekanku yang barusan bertandang ke tempat tinggal kami menuju ujung jalan. Isteriku kembali diganggu makhluk halus. 

Makhluk itu demikian menyeramkan. Perawakannya tak jauh tidak sama dengan manusia biasanya. Telinganya lancip seperti kurcaci, kepalanya polos tanpa ada satu helai rambut juga. Demikian halnya di semua badannya yang cuma terbungkus sehelai celana yang serupa celana dalam. Matanya merah menyala dengan sorotnya yang tajam menusuk ulu hati. 

Lihat panorama seperti itu, spontan saja isteriku lemas. Kaki serta tangannya seperti tidak bertulang. Ia tidak mampu menggerakan tubuhnya. Namun matanya dapat lihat dengan cermat bentuk apa yang ada dihadapannya. Untung saja ia tak pingsan serta dia teringat pesanku bila lihat beberapa hal aneh yang berbau mistis, selekasnya istighfar serta memohon perlindungan dari Allah SWT. 

Cahaya putih misterius itu kembali nampak, sama dengan terlebih dulu, waktu isteriku nyaris dicelakai oleh ular siluman di kamar mandi. Uniknya, cahaya putih misterius ini membuat bentuk jadi jin muslim yang dulu pernah mengikuti satu diantara leluhurku yang hingga saat ini masihlah kerap saya kirimi doa. 

Jin muslim itu di kenal dengan nama Guru Sakti yang datang dari Baghdad. Beliau sudah berumur beberapa ribu th. di mana saya sendiri kurang demikian tahu berapakah umur tepatnya. Yang saya tahu tentu bila jin itu ada lah peliharaan satu diantara leluhurku yang lalu selalu melindungi keluarga kami dengan cara turun-temurun. 
 " Assalammu’alaikum. " sapa jin itu tetaplah dengan keramahan serta wibawanya. 

 " Wa’alaikum salam. " jawab isteriku masihlah dengan gemetaran memandang makhluk aneh itu. Lalu tanpa ada basa-basi, Guru Sakti selekasnya menyerang makhluk yang akan mencemoohkai isteriku itu. Cukup hanya satu hantaman, makhluk menyeramkan itu raib dari pandangan, sama dengan ular siluman terlebih dulu. 

Isteriku cuma dapat melihat takjub fenomena gaib dihadapannya tanpa ada dapat berkedip. Kemudian, Guru Sakti berpamitan pada isteriku sebelumnya turut menghilang demikian saja seperti makhluk menyeramkan itu. 

Selang beberapa saat saya juga kembali dari mengantarkan rekanku itu serta sudah pasti beberapa pembaca setia Misteri bisa menebak peristiwa setelah itu yang menimpaku. Bukanlah saya lihat siluman yang menyeramkan, tetapi muka seram itu yaitu isteriku yang segera membombardirku seperti senapan mesin yang tidak habis-habisnya. 

Demikianlah nasibku yang senantiasa saja terlambat serta jadi umpan kemarahan isteri. Dia memarahiku lantaran menurut dia saya lebih memerhatikan rekanku dari pada dianya yang nyaris saja celaka. Pada akhirnya dengan masihlah ngomel, dia kelelahan serta tertidur. Saat tunjukkan jam 00. 30 WIB, selekasnya saya melakukan sholat hajat 2 raka’at manfaat memohon panduan dari Allah SWT apa yang sesungguhnya berlangsung pada isteriku.

Yaitu satu keanehan bila 2 hari berturut-turut isteriku nyaris dicelakai dua makhluk aneh. Saya berprasangka buruk bila makhluk-makhluk ini adalah kiriman dari seorang yang mungkin saja tak suka pada kami. Sesudah sholat, saya juga mengamalkan doa-doa spesial dengan harapan mudah-mudahan saya di beri panduan oleh Yang Maha Kuasa yang tidak ada lain Allah SWT. 

Karena kantuk yang mendalam, saya tertidur tanpa ada saya sadari. Alhamdulillah waktu tertidur itu saya memperoleh panduan tentang momen yang menerpa isteriku. Di dalam mimpiku, saya didapati kakekku yang ada di kampung. Beliau datang dengan kenakan jubah serta sorban putih dan didampingi oleh seorang yg tidak demikian terang. 

Dalam mimpi itu, kakekku berucap kalau ada seorang yang sakit hati lantaran isteriku dulu pilih menikah denganku serta bukanlah dengan dianya, sedang dia begitu menyukai isteriku. 

Seperti pepatah orangtua dulu yakni " Batas kebencian serta cinta sangat tidak tebal, setipis kulit ari, " jadi tersebut yang tejadi. Rasa cinta yang mendalam jadi satu dendam. Tetapi lantaran kemampuan doa-doa yang umum saya amalkan, orang yang punya maksud mencemoohkai saya tak dapat mendekatiku serta pada akhirnya dia geram serta menyerang isteriku. 

Mendengar hal itu, saya jadi begitu berang. Menurutku lelaki itu begitu pengecut lantaran tak berani bertemu segera dengan saya jadi lewat alam gaib. Awalannya saya akan membalas semuanya tindakannya, tetapi kakekku mengingatkan saya untuk lebih mendekatkan diri saja pada Allah SWT, lantaran bekas kekasih isteriku bakal kembali mencemoohkai kami dengan serangan yang lain yang lebih kuat. 

Saat ini dia sudah bersekutu dengan iblis yang membantunya mencemoohkai kami. Sebelumnya berpamitan, kakekku berpesan supaya saya jangan pernah meninggalkan satu sholat juga. Saya terbangun oleh nada adzan yang makin terang di telingaku serta saya mencium aroma aroma yang akrab sekali di penciumanku. 

Ini yaitu aroma yang umum digunakan oleh kakkeku waktu akan menggerakkan sholat Jum’at. Allahu Akbar... Saya selekasnya menunaikan sholat Subuh. Selesai menunaikan shalat, saya mengambil sebilah keris pusaka peninggalan leluhurku. Saya punya maksud menginginkan menusuk siapapun yang akan kembali mencemoohkai isteriku. 

Tekadku bulat, saya mesti menyelamatkan isteri serta jabang bayiku. Apa pun yang bakal mencemoohkai keluargaku saya tidak bakal gentar menghadapinya. Tetapi sesudah sebagian lama kutunggu, tak ada sa¬tu juga makhluk yang nampak mendekati. 

Hari ini saya pulang dari kantor lebih cepat dari isteriku yang kerap lembur lantaran bos-nya yang orang asing sungguh tak memperdulikan apakah karyawannya hamil atau tak, tetap harus diwajibkan kerja lembur. Kadang-kadang saya kasihan dengan juga isteriku. 

Waktu saya tutup pintu, mendadak dadaku berdegup kencang sekali serta muncul rasa gelisah yang mendadak menyelimuti hatiku. Dadaku panas seperti terbakar api. Baju yang saya gunakan basah oleh keringat yang mengucur dengan derasanya. Saya selekasnya mengatakan Asma Allah serta Alhamdulillah keadaan badanku kembali normal. 

Saya membaca doa untuk buka tabir alam gaib serta benar seperti sangkaanku lantaran dihadapanku ada beberapa ratus makhluk-makhluk yang begitu menyeramkan serta siap menyerangku. Tanpa ada memikirkan panjang, saya selekasnya merapal pengetahuan Si Gentar Alam, satu pengetahuan yang begitu legendaris. 

Pengetahuan dari Bumi Sriwijaya ini di turunkan oleh pamanku satu tahun lebih lantas. gagahku di turunkan Amir Hamzah, kuatku di turunkan Baginda Ali, bergetar sekalian musuhku, bergemuruh bumi serta langitku apabila ku kehendaki, dengan seizin-Mu ya Allah ya Robbi ya Tuhanku Hak kata Allah. 

Dengan penuh kepasrahan serta kepercayaan saya berserah diri pada Allah SWT. Saya menghentakan kakiku ke bumi sejumlah tiga kali ke tanah serta mendadak dari badanku keluar sinar putih yang begitu menyilaukan menghantam satu persatu makhluk menyeramkan itu yang akan menyerangku. 

Karena sangat silau, saya tidak bisa lihat peristiwa di seputarku, cuma nada rintihan serta teriakan kesakitan dan dentuman keras. Sesudah semua mereda, pandanganku kembali pada alam riil. Lalu saya katakan puji sukur atas pertolongan Allah SWT lantaran karena izin-Nya lah saya bisa menaklukkan makhluk-makhluk menyeramkan itu.