Selasa, 22 Maret 2016

Kisah Mistis Perawat Dan Dokternya Ternyata Hantu

Warga datang dari Mojokerto serta Sidoarjo selalu bersama-sama ke tempat di Jalan Gajah Mada mengharapkan melihat gedung tua angker dengan cara segera. Tindakan ini menyusul berita ada tim medis dunia lain yang membantu sistem persalinan seseorang ibu dari Dawar Blandong pada Kamis (4/4) lantas. Tetapi siapakah sosok ibu yang disebut, tak Ada seseorang juga tahu. Serta yang tentu Kota Mojokerto digegerkan berita keangkeran eks RS yang kosong mulai sejak empat bln. lantas. Gedung yang lusuh tidak tertangani itu jadi terlantar serta terlihat menyeramkan walau ada tempat di dalam kota. “Katanya Ada orang melahirkan di sini. Walau sebenarnya RS ini kan telah kosong mulai sejak lama, ” jelas Tasik warga Perum Wikarsa Kabupaten Mojokerto. 

Misteri Melahirkan Dibantu Hantu 
Tersebut ceritanya yang kami peroleh dari satu situs (blog) di mana cerita itu begitu mengerikan bila hal itu benar benar berlangsung. Peristiwa mistis ini betul-betul nyata. Harus bikin geger orang-orang Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Seseorang ibu muda melakukan persalinan dibekas tempat tinggal sakit yang dalam kondisi kosong melompong. Apakah benar dia ditolong hantu..? 

Ibu muda yang alami peristiwa mistis itu yaitu Padmi (21). Dia warga Dusun Suru kidul, Kecamatan Dawar Blandong, Kabupaten Mojokerto. Sungguh juga dia, serta Suroso (23) sang suami tidak mengira bila yang membantu persalinan bayi mereka yaitu sosok-sosok hantu, perawat serta dokter. Berdasarkan penjelasan orang-tua Padmi. Kalau peristiwa itu benar, serta sekalipun tak diduga-sangka. “Kami sekeluarga suka, cucu saya lahir selamat walau juga persalinannya dibekas tempat tinggal sakit umum yang telah kosong. Namun Alhamdulillah lahir selamat serta tak kurang suatu hal apa pun, ” tutur Sumiati (43), ibu kandung Padmi, pada Cerita nyata. Demikianlah kondisi yang berlangsung. 

Namun sayangnya pasangan Suroso serta Padmi telah pergi dari tempat tinggal itu. lantaran takut orang bakal menggangap peristiwa aneh yang mereka alami cuma bualan belaka. Selain hindari pandangan miring orang-orang sekitaran yang menuduh pasangan muda itu sudah bersekutu dengan hantu. Menurut Sumiati, tidak ada sinyal tanda kelainan pada diri Padmi anak tunggalnya itu, sebelumnya ataupun setelah melahirkan. Sistem persalinannya juga cepat. “Hanya ari-arinya yang tak ada. Lantaran waktu tahu tempat tinggal sakit umum kota mojokerto itu telah kosong lama. Suroso cepat-cepat membawa isterinya serta bayinya pulang ke tempat tinggal sini, ” papar Sumiati. 

Dikisahkan pada hari Kamis, 04 April 2013 malam sekitaran jam 18. 00 WIB. Padmi alami kesakitan pada perutnya, serta seolah ingin buang air besar. Lihat anaknya meringis menahan rasa sakit akibat kandungannya yang telah Sembilan bln. itu, Sumiati menyuruh Suroso anak mantunya untuk selekasnya berkemas, mengantarkan Padmi kerumah sakit. 

Selesai memasukkan beberapa barang yang seumpamanya diperlukan nantinya untuk sistem persalinan dalam tas, seperti kain sarung panjang, pakaian bayi, gurita serta lain sebagainya. Suroso juga membonceng Padmi, menuju tempat tinggal sakit kota mojokerto. Dengan mengendarai sepeda motor. 

“Didesa Kupang di bawah sana sesungguhnya ada bidan. Namun kami tak dapat untuk membayar. Jadi kami mengharapkan program Jampersal (jaminan persalinan). Supaya dapat gratis walau juga nanti di operasi. Serta ada cuma di rumah sakit umum di kota, ” terang Sumiati. Yang setiap harinya buka warung kopi di tepi rimba jati Dusun Suru Kidul. 
loading...
Waktu itu, selepas jam 19. 30, pasangan Suroso serta Padmi tiba dipelataran Tempat tinggal Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Wahidin Sudiro Husodo, kota Mojokerto. Sesudah memarkir kendaraannya, Suroso juga membimbing tangan isterinya yang masihlah merintih menahan sakit pada perut lantaran menginginkan melahirkan. merekapun jalan menuju ruangan UGD disisi samping kanan tempat tinggal sakit itu. Diruangan itu mereka didapati oleh dua orang perawat wanita berpakain putih yang tengah berjaga diloket. Suroso lalu mengemukakan pada perawat itu, bila isterinya seperti bakal melahirkan. 
Ternyata Kamar Mayat

“kata anak saya, saat itu juga beberapa perawat itu mengambilkan kursi dorong serta menyuruh Padmi duduk diatasnya. Lantas mereka membawa Padmi menuju ruangan persalinan yang terdapat di samping belakang tempat tinggal sakit itu, ” tutur Sumiati, menirukan cerita Suroso anak mantunya. 

Suroso tetaplah turut mengikuti isterinya waktu dibawa keruangan persalinan, tetapi sesampainya di sana, cuma Padmi serta dua perawat tadi yang bisa masuk. Suroso sendiri diminta menanti di luar kamar persalinan. Terasa sendiri saja di luar ruang itu, Suroso mengambil keputusan untuk keluar minum kopi pada warung disamping timur tempat tinggal sakit umum itu. 

Sesampainya diwarung, dia juga lalu pesan minuman kopi panas, untuk berjaga supaya dia tak diserang ngantuk dalam menanti kelahiran anak pertamanya itu. Sembari nikmati hidangan kopi panasnya Suroso, di tanya oleh yang memiliki warung. 

“Dari mana mas, kok saya belum pernah saksikan terlebih dulu? Ohh saya dari Dusun atas pak. Tengah menunggui isteri saya yang bakal melahirkan dirumah sakit itu. Lah tempat tinggal sakit yang mana? Suroso sendiri hingga di buat bingung atas pertanyaan yang memiliki warung itu, ” ucap Sumiati, mengikuti pembicaraan mantunya dengan yang memiliki warung kopi. 

Diterangkan, Suroso bila dia memanglah menunggui isterinya di rumah sakit samping ini. Saat itu juga muka yang memiliki warung itu tampak tegang, lalu mengemukakan pada Suroso, bila tempat tinggal sakit umum ini telah dikosongkan mulai sejak pertengahan bln. Januari 2013 lantas. Saat ini geser ke daerah jalan Prjurit Kulon serta bukanlah di Jalan Gajah mada ini lagi. 

Sontak saja Suroso, cepat-cepat membayar minumannya. Lalu 1/2 lari masuk dalam tempat tinggal sakit. Waktu melewati koridor yang tadi dilaluinya berbarengan perawat yang membawa Padmi keruang persalinan, kondisi jalannya saat ini gelap serta cuma satu sinar lampu yang tampak diujung koridor tempat tinggal sakit itu. 

Sesampainya Suroso diruang persalinan di mana Padmi ada. Sejurus sebelumnya buka pintu matanya pernah sepintas melirik pada tulisan di atas rungan itu. serta waktu di baca nyatanya tulisannya “Kamar Mayat”. Lihat itu hatinya segera kecut pikirkan nasib isteri serta anaknya. Tanpa ada mengetuk saat itu juga di buka pintu ruang itu, serta merasakan Padmi tertidur memeluk seseorang bayi lelaki. 

Saat itu juga dibangunkannya isterinya itu serta bercerita bila mereka slah masuk tempat tinggal sakit. Mendengar pembicaraan Suroso, Padmi juga lalu beranjak turun dari tempat tidur bergegas digendong bayinya serta secepat-cepatnya mereka keluar dari ruang itu. Sesampainya diparkiran Suroso selekasnya meningkatkan sepeda motornya secepat-cepatnya kembali menuju tempat tinggal Padmi di Dusun Suru Kidul. 

“Saat mereka hingga di sini sekitaran jam 22. 30. berbarengan bayi lelaki. Padmi juga cerita bila waktu melahirkan dia memanglah terasa aneh. Terlebih sesudah dokternya datang, kontan rasa sakit Padmi waktu itu hilang. Jadi dia melahirkan tanpa ada rasa sakit sedikitpun, ” cerita Sumiati. 

Anehnya lagi, sebentar sesudah jabang bayinya keluar berbarengan dengan ari-arinya. Mata Padmi terserang rasa kantuk yang mengagumkan. Tetapi sebelumnya matanya betul-betul terlelap dia masihlah pernah lihat sang Dokter yang mengatasi persalinannya, memegang ari-ari bayinya itu serta memasukkan kemulutnya. 

Silakan teman dekat anehdidunia. com menyingkapi dengan bijaksana misteri yang berlangsung menurut cerita rakyat itu, mudah-mudahan menolong.