Kamis, 17 Maret 2016

Kisah Sejarah Kerajaan Sriwijaya Palembang

Sejarah Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan Budha yang berdiri pada era ke-7 dibuktikan karenanya ada prasasti kedukan Bukit di Palembang (682). Sriwijaya jadi satu diantara kerajaan yang kuat di Pulau Sumatera. Nama Sriwijaya datang dari bhs Sanskerta berbentuk " Sri " yang berarti bersinar serta " Wijaya " bermakna kemenangan hingga bisa disimpulkan dengan kemenangan yang bersinar atau gemilang. 

Pada catatan perjalanan I-Tsing, pendeta Tiongkok yang pernah berkunjung ke Sriwijaya pada th. 671 sepanjang 6 bln. menjelaskan kalau pusat Kerajaan Sriwijaya ada pada lokasi Candi Muara Takus (Propinsi Riau saat ini). Kerajaan Sriwijaya di pimpin oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa sebagai raja pertama. 

Kejayaan Kerajaan Sriwijaya 

Kerajaan Sriwijaya berjaya pada era 9-10 Masehi dengan kuasai jalur perdagangan maritim di Asia Tenggara. Sriwijaya sudah kuasai nyaris semua kerajaan Asia Tenggara, salah satunya, Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, Vietnam, serta Filipina. Sriwijaya jadi ingindali rute perdaganagan lokal yang mengenakaan bea cukai kepadaa tiap-tiap kapal yang melalui. Hal semacam ini lantaran Sriwijaya jadi penguasa atas Selat Sunda serta Malaka. Diluar itu, Kerajaan Sriwijaya juga menghimpun kekayaannya dari layanan pelabuhan serta gudang perdagangan yang melayani pasar Tiongkok serta India. 
Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya 

Kerajaan Sriwijaya alami keruntuhan saat Raja Rajendra Chola, penguasa Kerajaan Cholamandala menyerang 2 x pada th. 1007 serta 1023 M yang sukses merebut bandar-bandar kota Sriwijaya. Peperangan ini karena sebab Kerajaan Sriwijaya serta Kerajaan Cholamandala berkompetisi pada bagian perdagangan serta pelayaran. Dengan hal tersebut, maksud dari serangan Kerajaan Cholamandala untuk tidak menjajah tetapi untuk meruntuhkan armada Sriwijaya. Hal semacam ini mengakibatkan ekonomi Kerajaan Sriwijaya makin melemah lantaran beberapa pedagang yang umumnya berdagang di Kerajaan Sriwijaya selalu menyusut. Bukan sekedar itu, kemampuan militer Sriwijaya juga makin melemah hingga banyak daerah bawahannya yang melepas diri. Pada akhirnya, Kerajaan Sriwijaya roboh pada era ke-13. 
loading...
Raja-raja Kerajaan Sriwijaya
  1. Dapunta Hyang Sri Jayanasa 
  2. Sri Indravarman 
  3. Rudra Vikraman 
  4. Maharaja WisnuDharmmatunggadewa 
  5. Dharanindra Sanggramadhananjaya 
  6. Samaragrawira 
  7. Samaratungga 
  8. Balaputradewa 
  9. Sri UdayadityavarmanSe-li-hou-ta-hia-li-tan 
  10. Hie-tche (Haji) 
  11. Sri CudamanivarmadevaSe-li-chu-la-wu-ni-fu-ma-tian-hwa 
  12. Sri MaravijayottunggaSe-li-ma-la-pi 
  13. Sumatrabhumi 
  14. Sangramavijayottungga 
  15. Rajendra Dewa KulottunggaTi-hua-ka-lo 
  16. Rajendra II 
  17. Rajendra III 
  18. Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa 
  19. Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa 
  20. Srimat Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa. 
  21. Peninggalan Kerajaan Sriwijaya 


Kerajaan Sriwijaya meninggalkan sebagian prasasti, salah satunya : 

1. Prasasti Kedukan Bukit 
Prasati ini diketemukan di Palembang pada th. 605 SM/683 M. Isi dari prasasti itu yaitu ekspansi 8 hari yang dikerjakan Dapunta Hyang dengan 20. 000 tentara yang sukses mengalahkan banyak daerah hingga Sriwijaya jadi makmur. 

2. Prasasti Talang Tuo 
Prasasti yang diketemukan pada th. 606 SM/684 M ini diketemukan di samping barat Palembang. Berisi mengenai Dapunta Hyang Sri Jayanaga yang bikin Taman Sriksetra untuk kemakmuran semuanya makhluk. 

3. Prasasti Kota Kapur 
Prasasti ini bertuliskan th. 608 SM/686 M yang diketemukan di Bangka. Isiny tentang permintaan pada Dewa untuk keselamatan Kerajaan Sriwijaya beserta rakyatnya. 

4. Prasasti Karang Birahi 
Prasasti yang diketemukan di Jambi ini berisi sama juga dengan prasasti Kota Kapur mengenai permintaan keselamatan. Prasasti Karang Birahi diketemukan pada th. 608 SM/686 M. 

5. Prasasti Talang Batu 
Prasasti ini diketemukan di Palembang, tetapi tak ada angka tahunnya. Prasasti Talang Batu diisi mengenai kutukan pada pelaku kejahatan serta pelanggar perintah raja. 

6. Prasasti Palas di Pasemah 
Prasasti ini dapat tak berangka th.. Diketemukan di Lampung Selatan yang diisi mengenai kesuksesan Sriwijaya menempati Lampung Selatan. 

7. Prasasti Ligor 
Diketemukan pada th. 679 SM/775 M di tanah genting Kra. Bercerita kalau Sriwijaya dibawah kekuasaan Darmaseta.