Senin, 03 Juli 2017

Cerita Hantu Seram Di Gedung asrama mahasiswa

loading...
Cerita Hantu Seram Di Gedung asrama mahasiswa Sebelumnya beberapa mahasiswa di gemparkan dengan kisahcerita hantu seram di asrama perempuan punya Pak Narto dulunya beliau jadi orang paling kaya di kampungnya. Tetapi perlahan-lahan kekayaannya habis terjual dikarenakan peristiwa yang menggegerkan beberapa mahasiswa yang mengontrak di asramanya. Peristiwa ini memanglah jadi tamparan sekalian musibah untuk Pak Narto serta keluarga, pasalnya beliau jadi seseorang pensiunan PNS betul-betul memercayakan pendapatan dari asrama itu. 

Gedung asrama punya Pak Narto saat ini tampak begitu seram, terutama sejak satu tahun waktu lalu waktu beliau jatuh sakit serta tidak sekali lagi dapat bersih-bersih di asramanya. Saat ini gedung yang dulunya jadi asrama favorite untuk beberapa mahasiswa baru di salah satunya perguruan tinggi swasta itu sekalipun tidak ada penghuninya. Bangunan megah itu seakan tampak begitu tua bersamaan memudar nya cat dinding bangunan. Terkecuali dikarenakan tidak terawatnya bangunan, beberapa mahasiswa penghuni asrama pilih hengkang dari tempat itu dikarenakan banyak salah satunya alami cerita seram di asrama perempuan itu. Beberapa mahasiswa yang keseluruhannya yaitu seseorang perempuan banyak yang mengemukakan sempat lihat beragam jenis sosok hantu di lingkup asrama. Sosok makhluk halus yang sering menampakan diri umumnya berwujud seseorang perempuan seperti kuntilanak, pocong yang bergelantungan diatas pintu kamar mandi, sosok anak kecil wajahnya pucat, sosok lelaki dengan kaki buntung, serta beda sebagainya. Salah satu peristiwa paling menyeramkan sempat di alami oleh Diana, walau ia sudah berkali-kali lihat penampakan sosok kuntilanak di lorong tengah tetapi momen kesempatan ini membuat Diana betul-betul takut bahkan juga pingsan tidak sadarkan diri. Narasi hantu seram di asrama perempuan yang di alami oleh Diana berawal pada saat ia pulang dari aktivitas ekstra di kampusnya yaitu ekstra seni tari. Sekitar jam 22. 00 saat setempat Diana diantar pulang oleh rekannya hingga depan pintu gerbang asrama. Perasaan merinding serta takut memanglah sedikit dirasa oleh Diana, terutama sejak penampakan kuntilanak beberapa hari terlebih dulu dia jadi seringkali bengong serta melamun. 



Saat malam itu keadaan asrama sedikit berlainan dari mulanya, terkecuali dikarenakan hujan yang baru saja mengguyur semua daerah itu rupanya selepas Diana pergi ikuti aktivitas universitas lampu asrama pernah padam, tidak heran jikalau rekan-rekan dia banyak yang telah terlelap. Diana menceritakan pada saat melalui lorong tengah yang cuma diterangi oleh bolam remang-remang seputar 10 watt ia lihat ada sekelebat sosok kuntilanak yang kemarin ia simak. Perasaan kuatir juga takut dengan automatis menghantui Diana, ia berupaya untuk bergegas menuju kamarnya yang ada di lantai 3. Tetapi pada saat ia menaiki tangga di samping lorong yang bersebelahan langung dengan pekarangan belakang seakan matanya tertuju di salah salu pucuk pohon pisang. Nahas dia kembali lihat penampakan menyeramkan, kesempatan ini bukan hanya kuntilanak walau demikian ia lihat sosok hantu pocong ada di ujung daun pisang. Saking takutnya Diana menjerit sampai pingsan hingga helm yang ia tenteng terjatuh serta membangunkan semua penghuni asrama. Sesudah Diana siuman baru dia dapat bercerit perihat apa yang baru saja dirasakannya. Sejak itu Diana pilih untuk rubah ke satu asrama perempuan yang letaknya tidak jauh dari kampusnya. Tidak cuma diana sebagai korban kejahilan lelembut penghuni asrama perempuan punya Pak Narto. Sebagian rekan beda juga alami hal sama sesudah peristiwa pertama yang di alami oleh Diana. Dengan perlahan-lahan juga semua mahasiswa pilih meninggalkan asrama Pak Narto untuk rubah ke tempat beda. Walau Pak Narto sudah berupaya membujuk mereka dengan beragam langkah termasuk juga memberi discon umum asrama tetapi rupanya ketentraman serta kenyamanan jadi pilihan paling utama beberapa mahasiswa itu. Hingga pada akhirnya narasi hantu seram di asrama perempuan itu beresiko pada beberapa penghuni asrama yang tidak sekali lagi ingin tinggal disana.