Selasa, 22 Maret 2016

Kisah Mistis Menyeramkan Saat Berkemah

loading...
Saya bakal bercerita mengenai pengalaman saya. Sebelumnya itu Nama saya Andika beberapa rekan 
umum memanggil dika. Saya kelas 6 SD di sekolahan saya waktu itu tengah mengadakan perkemahan 
sabtu minggu Persami. 
Saat itu saya ditugaskan jadi pemimpin regu jadi saya mesti bertanggungjawab atas semua 
pekerjaan. Perkemahan dikerjakan hari sabtu siang hingga minggu sore. Saat kemah di mulai 
dari menempatkan tenda, mempersiapkan peralatan masak, hingga baris-berbaris merasa nyaman. Suasana 
beralih saat malam mulai membentang, merasa malam itu begitu mencekam, sunyi, serta gelap 
lantaran lampunya cuma senter, lilin, serta kayu yang dibakar. 
Umumnya saat malam hari kakak-kakak menyuruh untuk roda malam dengan cara grup. Saya 
berbarengan dengan rekan-rekan doni, adit, lucky, serta hamdan. Memperoleh giliran pertama untuk ronda 
keliling tenda rekan-rekan. Waktu jalan melewati satu perkebunan kosong tak tahu tak tahu 
pemiliknya. suasananya makin mencekam serta menyeramkan, mendadak terdengar nada orang 
tengah bicara begitu keras serta dibarengi nada orang tengah menebang pohon. 
Saya serta rekan-rekan segera kaget, takut, merinding semuanya bercampur aduk jadi satu. 
Walau sebenarnya itu telah jam 10. 26 malam, namun saya selalu meneruskan perjalanan itu. Tibalah kami di 
pohon yang begitu besar lantaran capek kami beristirahat sesaat dibawah pohon itu. Mendadak hawa 
dingin mulai menusuk kulitku, saya heran walau sebenarnya tadi hawanya bebrapa umum saja namun sekarang 
beralih begitu dingin dibarengi nada cekikikan yang pelan. 
Mendadak pandangan saya konsentrasi pada pohon itu. Tampak sosok berwarna putih ada di salah 
satu cabang pohon itu. Saya segera bangun untuk lari, mendadak langkah kaki saya begitu berat dan 
pada akhirnya saya seperti patung. 
Serta sosok berwarna putih itu melayang hampiri saya serta rekan-rekan. Nyatanya sosok itu 
yaitu pocong lantaran saya begitu ketakutan saya segera pingsan. Saya baru sadar keesokan 
harinya kakak-kakak memberi tahu saya mengenai perkebunan yang saya lalui dengan rekan-rekan saya. 
Kata kakak-kakak, perkebunan itu memanglah angker serta dahulu yang memiliki kebun itu tengah menebang 
pohon waktu hujan mendadak yang memiliki kebun itu terpeleset serta kapak yang ia gunakan untuk menebang 
pohon itu tertancap dikepalanya serta dia wafat saat itu juga di tempat peristiwa serta arwah pemilik 
kebun itu jadi arwah gentayangan. Mulai sejak peristiwa itu saya tak berani melalui perkebunan itu.